Jumat, 17 Desember 2010

BAZAR BEM FP UNUD


OPEN REKRUTMEN

Panitia Bazar BEM FP UNUD



Sie Yang Di perlukan :
KEAMANAN
SIE TABLE
PERLENGKAPAN
SEKRE
PUBDOK
KONSUMSI & ROHANI



BERMINAT??? BURUAN DAFTAR ... !!!!

Hub. CP berikut ini :

>Kayan (081805602105)
>Bojes (087860010876)
>Agus Chandra (081999655464)

Kamis, 28 Oktober 2010

Tender Jaket BEM FP UNUD


PENGUMUMAN .. !!


Dibuka Tender Jaket Fakultas Pertanian UNUD. Dengan bentuk berupa Jaket bolak-balik dan Jaket biasa.


Bagi yang berminat, Caranya Gampang !!

  • Tinggal Kirim Design jaket yang kamu buat
  • Jenis kain yang digunakan
  • Serta harganya



Kirim Ke email berikut : bemfapertaunud@yahoo.co.id
dan jangan lupa NO HP kalian...


Kita tunggu paling lambat tanggal 15 NOVEMBER 2010




CP :
Nando (081916570042)
Nita (081999067302)


Jumat, 24 September 2010

SELAMAT HARI RAYA SARASWATI

SELAMAT HARI RAYA SARASWATI

"Semoga Ilmu Pengetahuan selalu memberikan pencerehan pada kemajuan dunia pertanian"

Kamis, 09 September 2010

SELAMAT IDUL FITRI


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah

Tiada pemberian terindah selain kata maaf. Tiada perbuatan yang termulia selain memaafkan

Mari sama-sama kita satukan tangan, satukan hati, itulah indahnya silahturahmi

Di hari kemenangan ini, kita padukan keikhlasan untuk saling memaafkan...

Sabtu, 04 September 2010

pkm ayu rahmawatiningsih

LEMBAR IDENTITAS

Nama Ketua : Ayu Rahmawatiningsih

Anggota : I Made Angga Prayoga

Anggota : Ni Putu Widyami Yanthi

Pendamping : Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP

NIP : 131771914

JabatanStruktural :Sekretaris Laboratorium Penyakit Tumbuhan

JabatanFungsional : Lektor Kepala

Pangkat : Pembina 1/IVb

Alamat : Kerobokan, badung

Kantor : Fakultas Pertanian Unud.

Denpasar, 29 Juni 2010





LAPORAN PKM – M

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PEMBERIAN EKSTRAKURIKULER PERTANIAN PADA SISWA SD DI DESA GUNAKSA KABUPATEN KLUNGKUNG, BALI

Oleh:

Ayu Rahmawatiningsih (0805105020) 2008

I Made Angga Prayoga (0809005012) 2008

Ni Putu Widyami Yanthi (0715351028) 2007

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2010


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemberian Ekstrakurikuler Pertanian pada Siswa SD di Desa Gunaksa Kabupaten Klungkung, Bali

2. Bidang Kegiatan : PKM-M

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan` ( √) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ayu Rahmawatiningsih

b. NIM : 0805105008

c. Jurusan : Agroekoteknologi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Udayana

e. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Desa Tangkas, Klungkung dan

f. Alamat email : yura_agro@yahoo.com

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap :Dr. Ir.I Gede Rai Maya Temaja, MP.

b. NIP : 131771941

c. Alamat Rumah dan No Telp./HP :Kerobokan Badung dan 081317868606

7. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp. 6.000.000

b. Sumber lain : Rp -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Denpasar, 29 Juni 2010

Menyetujui

Ketua Jurusan /Program Studi/

Pembimbing Unit Ketua Pelaksana

Kegiatan Mahasiswa Kegiatan

(Ir. A.A.N.Gede Swastika, MP) (Ayu Rahmawatiningsih)

NIP. 19570506 198601 1 001 NIM. 0805105008

Pembantu atauWakil Rektor Dosen Pendamping

Bidang Kemahasiswaan/

Direktur Politeknik/

Ketua SekolahTinggi

(Prof.Dr.Ir. I GP Wirawan MSc.) (Dr. Ir.I Gede Rai Maya Temaja, MP.)

NIP.195806271985031005 NIP. 196210091988031002

ABSTRAK

Kata-kata Henry Kissinger,“Control oil and you can control the nations, control food and you control the people”, menjelaskan bahwa makanan berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi manusia. Namun sektor pertanian di Indonesia mulai terpinggirkan. Salah satunya dengan minimnya pemuda yang menggeluti bidang ini. Jika hal ini dibiarkan terus dikhawatirkan kelak pertanian akan kekurangan tenga kerja yang berkualitas. Melihat hal tersebut, perlu pengenalan pertanian kepada generasi muda sejak dini agar tumbuh minat generasi muda menekuni pertanian kelak. Salah satunya melalui pemberian ekstrakurikuler pertanian pada siswa SD di Desa Gunaksa, kabupaten Klungkung.

Tujuan dari ekstrakurikuler ini adalah mengenalkan dan menjelaskan tentang peran penting pertanian, menjelaskan tentang potensi pertanian dan mempraktekkan langsung metode pertanian yang memungkinkan dilakukan oleh siswa SD.

Pengenalan pertanian diberikan dalam bentuk ekstrakurikuler karena selama ini pertanian tidak diajarkan dan dipraktekkan di SD. Materi yang akan disampaikan seputar teknologi pertanian yang sederhana seperti perbanyakan tanaman, pembuatan pupuk, teknik menanam serta penjelasan-penjelasan ilmiah mengenai proses tumbuh suatu tanaman.

Hasil dari kegiatan ekstrakurikuler ini siswa SD dapat mengetahui dan mempraktekkan cara menanam yang tepat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah tanaman yang hidup ditiap minggunya serta terjadinya peningkatan minat siswa terhadap pertanian. Hal ini dibuktikan melalui hasil kuesioner yang telah disebarkan.

Keyword. Ekstrakurikuler, pertanian,siswa

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmatNya lah laporan akhir PKM dengan judul “Pemberian Ekstrakurikuler Pertanian pada Siswa SD di Desa Gunaksa Kabupaten Klungkung, Bali”dapat terselesaikan tepat waktu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari semua pihak, yaitu kepada:

1. DIKTI atas bantuan dana yang telah diberikan hingga terlaksananya kegiatan ini.

2. Universitas Udayana dan Fakultas atas pengarahan dan bimbingannya selama kegiatan ini berlangsung.

3. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP sebagai pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan serta solusi atau pengarahan dari tiap masalah yang penulis hadapi dalam kegiatan ini.

4. Ni Wayan Anik Leana,SP.,MP. Atas setiap nasehat dan bantuannya di lapangan pada saat kegiatan berlangsung.

5. Pihak SDN1 Gunaksa, SDN 2 Gunaksa, dan SDN 3 Gunaksa atas kerjasamanya sehingga kegiatan ini dapat berlangsung.

6. Teman-teman yang telah membantu mensuport serta memberikan dukungan pada penulis sehingga kegiatan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Denpasar, 29 Juni 2010

Penulis


I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kata-kata Henry Kissinger,“Control oil and you can control the nations, control food and you control the people”, menjelaskan bahwa makanan berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Pertanian sebagai salah satu bidang yang menghasilkan bahan pangan bagi manusia otomatis memiliki peran yang serupa. Pertanian yang baik tidak semata sebagai penghasil pangan, namun juga sebagai penghasil oksigen dan media konservasi lahan yang tentu saja berperan penting bagi keberlanjutan kehidupan di bumi ini.

Peran penting pertanian di Indonesia juga terlihat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2007 mencapai 6,5 % dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Sumbangan tertinggi pertumbuhan ekonomi yang di luar perkiraan banyak pihak ini berasal dari sektor pertanian sebesar 1,3 persen, melebihi kontribusi sektor industri dan perdagangan yang kali itu menyumbang masing-masing 1,2%. Dari data tersebut, tingkat pertumbuhan pertanian berarti naik menjadi 4,3%. Ini mengulangi sejarah bahwa pertumbuhan pertanian mampu di atas 3%.

Karenanya ada ungkapan bahwa selama 1997-2002 lapangan usaha pertanian mempunyai peran yang sangat strategis bagi ketenagakerjaan Indonesia. Rata-rata untuk setiap 10 orang pekerja Indonesia, 4-5 diantaranya bekerja atau berusaha di lapangan usaha itu. Implikasi kebijakan dari fakta ini yakni tidak realistis jika lapangan usaha pertanian diabaikan dalam kerangka perencanaan pembangunan makro. Lebih dari itu, lapangan usaha pertanian terbukti paling lentur dan telah menjadi semacam katup pengaman bagi "kelebihan" tenaga kerja di sektor formal bukan pertanian yang mengalami pukulan keras dari krisis ekonomi.

Bertolak besarnya kontribusi sektor pertanian dalam penciptaan kesempatan kerja, ternyata produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian paling rendah dibandingkan dengan sektor lainnya. Pada tahun 2002 produktivitas sektor pertanian Rp 1,69 juta rupiah per orang per bulan, tahun 2003 turun menjadi Rp 1,68 juta per orang per bulan. Sedangkan sektor lainnya (pertambangan, listrik, gas, dan air) mencapai angka Rp 54,94 juta per orang per bulan. Di sektor perdagangan besar, perdagangan eceran, rumah makan dan hotel mencapai Rp 4,21 juta per orang per bulan, dan merupakan urutan kedua terendah setelah pertanian. Angka produktivitas tersebut mengandung arti bahwa kondisi pekerja di sektor pertanian sangat memprihatinkan. Dapat pula dikatakan bahwa sektor pertanian saat ini dalam kondisi yang sudah jenuh terhadap kesempatan kerja. Rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut dapat dipahami, apabila dikaitkan dengan kondisi umur, tingkat pendidikan, curahan jam kerja, dan luas garapan petani. Sebaran tenaga kerja pertanian (di luar perikanan dan kehutanan) berdasarkan kelompok umur memperlihatkan bahwa sebagian besar berada pada kisaran umur 25-44 tahun (46%), kelompok umur diatas 45 tahun (38%), dan kelompok umur kurang dari 25 tahun (16%).

Mengamati komposisi umur tenaga kerja tersebut dikhawatirkan di masa depan akan terjadi kekurangan tenaga kerja pertanian. Sektor pertanian menunjukan trend aging agriculture, yaitu suatu kondisi di mana tenagakerja yang berada di pertanian adalah tenaga kerja berusia lanjut, sampai saat ini didominasi oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yang jumlahnya mencapai 81% dari tenaga kerja pertanian. Meskipun industri kecil di wilayah pedesaan mendapat perhatian untuk dikembangkan, tetapi keterbatasan keterampilan dan pengetahuan mereka menjadi kendala untuk ikut terlibat secara positif dalam industri kecil pedesaan.

Sektor pertanian kini menjadi harapan dalam mengurangi jumlah pengangguran. Meskipun laju penciptaan kesempatan kerja di sektor ini tidak setinggi sektor industri, fakta memperlihatkan bahwa sektor pertanian pada tahun 2002 mampu menciptakan kesempatan kerja bagi 40,63 juta orang, dan dalam perencanaan ketenagakerjaan Indonesia sektor pertanian diharapkan mampu menyerap tambahan tenagakerja sebanyak 1,4 juta selama perioda 2005-2009 (Rencana Tenaga Kerja Nasional 2004-2009), sehingga jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini menjadi 42,4 juta pada tahun 2009.

Tingginya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian ternyata tidak dibarengi dengan produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitiannya untuk periode 1980-2002, pertumbuhan produksi pertanian malah menurun. Saat sebelum krisis terjadi, pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia mencapai 4,61% dan setelah krisis turun menjadi 3,53%. Hal itu disebabkan tenaga kerja sektor pertanian yang jumlahnya meningkat tidak produktif atau produktivitas rendah.

Harian Kompas, 1 Agustus 2008, menyoroti jurusan pertanian menyisakan 9.019 kursi kosong di 47 perguruan tinggi negeri. Kasus serupa juga terjadi di Universitas Udayana Bali, sebagai Universitas terbesar di Bali juga mengalami kekurangan mahasiswa Pertanian. Jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di Fakulats Pertanian Universiats Udayana masih jauh dari daya tampung. Tahun 2009, lebih dari 50% kursi untuk mahasiswa baru tak berpenghuni karena kekurangan mahasiswa.

Rendahnya minat pemuda melanjutkan kuliah maupun untuk menekuni pekerjaan di bidang pertanian tidak bisa dibiarkan begitu saja, mengingat peran penting dari sektor pertanian. Beradasarkan hal itu, penulis merasa perlu diadakan sosialisasi dan pelatiahan mengenai pertanian kepada generasi muda.

Pengenalan terhadap suatu pengatahuan akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin. Melihat hal tersebut penulis merancang sebuah pelatihan ekstrakurikuler Pertanian terhadap siswa SD di Desa Gunakasa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Pemilihan Desa Gunaksa sebagai tempat pemberian ekstrakurikuler karena Desa tersebut sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi petani yang sebagian besar hanya berpendidikan tamat SD dan tidak tamat SD juga terjadi di desa Gunaksa. Pemberian ekstrakurikuler pada siswa SD diharapkan dapat memberikan informasi sedini mungkin mengenai betapa pentingnya peranan pertanian, sehingga nantinya dapat menumbuhkan kecintaan mereka terhadap dunia yang mulai terkesampingkan ini.

Perumusan Masalah

Pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi manusia. Namun sektor pertanian di Indonesia mulai terpinggirkan. Salah satunya dengan minimnya pemuda yang menggeluti bidang ini. Jika hal ini dibiarkan terus dikhawatirkan kelak pertanian akan kekurangan tenga kerja yang berkualitas. Melihat hal tersebut, perlu pengenalan pertanian kepada generasi muda sejak dini agar tumbuh minat generasi muda menekuni pertanian kelak. Salah satunya melalui pemberian ekstrakurikuler pertanian pada siswa SD di Desa Gunaksa, kabupaten Klungkung.

Tujuan Program

Tujuan dari pemberian ekstrakurikuler di Tingkat SD di Desa Gunaksa Kabupaten Klungkung adalah:

1. Mengenalkan dan menjelaskan tentang peran penting pertanian.

2. Menjelaskan tentang potensi pertanian.

3. Mempraktekkan langsung metode pertanian yang memungkinkan dilakukan oleh siswa SD.

Luaran yang Diharapkan

1. Siswa mengenal lebih jauh tentang pertanian dan potensinya.

2. Timbul rasa nyaman melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian

3. Timbul ketertarikan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian.

4. Timbul ketertarikan untuk menekuni bidang pertanian sebagai lapangan pekerja kelak.

Kegunaan Program

Kegunaan kegiatan ini adalah dapat memberikan informasi sedini mungkin mengenai pentingnya peranan pertanian, sehingga nantinya dapat meningkatakan minat mereka untuk menekuni bidang pertanian.

II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Desa Gunaksa berada di Kecamatan Dawan, Klungkung, Provinsi Bali. Desa Gunaksa ini terletak di sebelah timur kota Denpasar sekitar 45 km dari Denpasar. Dengan luas 683 ha yang sebagaian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.

Desa Gunaksa merupakan daerah kering, tetapi dengan kekurangan itu petani di Desa ini tidak meninggalkan sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan mata pencaharian mereka. Dan di desa ini banyak terdapat orang-orang tua yang sebagian besar hanya tamatan SD. Keberadaan para petani tersebut tidak akan bertahan karena mereka memiliki pemikiran bahwa pertanian adalah pekerjaan yang tidak untuk anak-anak mereka.

Itu terbukti pada tahun 2009, 99% dari anak-anak di Desa tersebut hanya 3 orang yang terjun kebidang pertanian. Dan hanya 2 orang yang melanjutkan ke Fakultas pertanian.

Dipilihnya Desa Gunaksa sebagai lokasi pemberian ekstrakurikuler pertanian bagi siswa SD karena potensi desa ini di bidang pertanian namun SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai untuk mengelola pertanian belum ada. Lokasi kegiatan yang merupakan daerah yang memiliki lahan pertanian akan memudahkan dalam praktek sekaligus akan memudahkan bagi siswa ini jika kelak ingin menekuni bidang pertanian karena lahan sudah tersedia.

III METODE PENDEKATAN

Pengenalan pertanian diberikan dalam bentuk ekstrakurikuler karena selama ini pertanian tidak diajarkan dan dipraktekkan di SD. Pelaksanaan ekstrakurikuler dilakukan pada hari Sabtu karena hari Sabtu merupakan jadwal siswa SD melakukan kegiatan ekstrakuliker yang ada. Ekstrakurikuler diberikan pada siswa SD kelas 5 dan 6. Pemberian materi dilaksanakan selama 2 jam tiap kali pertemuan. Pertemuan dilakukan setiap minggu selama 6 bulan (± 20 kali pertemuan).

Materi yang akan disampaikan seputar teknologi pertanian yang sederhana seperti perbanyakan tanaman, pembuatan pupuk, teknik menanam serta penjelasan-penjelasan ilmiah mengenai proses tumbuh suatu tanaman. Bahan-bahan yang digunakan selain juga disediakan oleh pemateri juga dibantu dengan bahan yang ada di lokasi. Misalnya dalam praktek menanan tanaman pertanian, siswa akan membantu dengan membawa beberapa jenis tanaman yang ada di daerah masing-masing. Tujuannya agar tidak membebani siswa sehingga siswa tidak perlu mengeluarkan biaya. Dalam pemberian materi juga diselipi dengan diskusi ringan seputar kondisi pertanian sekarang, potensi, dan pentingnya peran generasi muda untuk mau menekuni pertanian.

IV PELAKSANAAN PROGRAM

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan adalah dimulai tanggal 3 April sampai 5 Juni 2010 bertempat di Desa Gunaksa Kabupaten Klungkung yaitu di SDN 1 Gunaksa, SDN 2 Gunaksa, dan SDN 3 Gunaksa.


Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan

No

Hari, Tanggal

Kegiatan

1.

Sabtu, 3 April 2010

Presentasi power point dan penanaman kangkung darat

2

Sabtu, 10 April 2010

Penanaman Ubi dalam pot yang digantung.

3

Sabtu, 17 April 2010

Pengenalan tanaman TOGA dan penanaman tanaman TOGA yang di bawa oleh siswa.

4

Sabtu, 24 April 2010

Penanaman TOGA dengan menanam tanaman obat jenis temu-temuan disertai dengan presentasi tentang perbanyakan tanaman dan fotosintesis.

5

Sabtu, 1 Mei 2010

Melakukan penanaman ketela pohon dan tanaman hias.

6

Sabtu, 5 Mei 2010

Menyebarkan kuisioner dan mengamati tanaman yang mereka tanam

Instrumen Pelaksanaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam ekstrakurikuler ini adalah bibit tanaman kangkung, bibit sawi, bibit ubi ungu, bibit toga dan bibit bayam. Alat yang digunakan adalah ember, cetok, cukil, slop tangan karet, polybag, pot gantung.

Rancangan dan Realisasi Biaya

Rancangan biaya

1. Biaya habis pakai

Copy dan print surat-surat Rp. 50.000

Foto copy materi Rp. 500,- x 150 x 20 pertemuan Rp. 1.500.000

2. Peralatan penunjang PKM

Tanaman 120 x @ Rp. 20.000 Rp. 2.400.000

Anggrek @ Rp. 25.000 Rp. 750.000

Pot 120 x @ 10.000 Rp. 1.200.000

Alat-alat(plastik, pisau,centong, polybag, pupuk) Rp. 500.000

3. Perjalanan

Perjalanan 20 kali @ Rp.175.000 Rp. 3.500.000

Total Rp.9.900.000

Tabel 2. Realisasi Biaya

No.

Nama Akun


Banyaknya

Harga satuan(Rp)

Total (Rp)


A.

Pendapatan







Bantuan Dana




6.000.000



TOTAL PENDAPATAN




6.000.000


B.

Pengeluaran







Tinta Printer warna dan hitam




140.000



Alat Tulis




50.000



Fotocopy:








Surat-surat



1.000




Kuisioner

50 lbr

150

7.500




Proposal

7 bh

10.000

70.000




Laporan kemajuan

8 bh

4.500

36.000




Laporan akhir

5 bh

2.000

10.000



Bahan-bahan:








Pupuk Organik

300 kg

500

150.000




Pupuk Kompos

300 kg

500

150.000




Bibit Toga

300 buah

1000

300.000




Bibit Bayam

1 bks

15.000

15.000




Bibit Kangkung

3 bks

5.000

15.000




Bibit Sayur Hijau

1 bks

8,500

8.500




Bibit Ubi Ungu

75 btg

8.000

600.000




Polybag

2 kg

20.000

40.000




Pot gantung

78 bh

5.700

444.600



Bahan Bakar Kendaraan:








Transportasi Survey 2 hari

3 mtr

15.000

90.000




Transportasi Kegiatan 5 hari

3 mtr

15,000

225.000










Peralatan:








Ember

3 bh

15.000

45.000




Cetok

3 bh

10.000

30.000




Cukil

10 bh

5.000

50.000




Selop tangan karet

5 psg

25.000

125.000



Biaya Komunikasi (Pulsa Ketua )


7 hr

25.000

100.000



Biaya Konsumsi survey 2 kali ke lapangan (makan siang dan sore)

5 org

10.000

200.000




Biaya Konsumsi kegiatan 5 kali ke lapangan (makan siang dan sore)

5 org

10.000

500.000




Sewa LCD


2 hr

400.000

800.000



Baterai kamera


7 hr

16.000

112.000



CD Kosong


2 bh

5.000

10.000



Kenang-kenangan :








Plakat

3 bh

100.000

300.000




Anggrek

9 bh

70.000

630.000




Tempat sampah

9 bh

29.500

265.400




Buku tulis

160 eks

3.000

480.000



TOTAL PENGELUARAN




6.000.000


TOTAL PENDAPATAN

6.000.000





TOTAL PENGELUARAN

6.000.000





SALDO AKHIR

-





V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari kegiatan ekstrakurikuler yang telah kami lakukan menghasilkan beberapa peningkatan di kalangan siswa, diantaranya:

a. Siswa SD dapat mengetahui dan mempraktekkan cara menanam yang tepat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah tanaman yang hidup ditiap minggunya.

b. Terjadinya peningkatan minat siswa terhadap pertanian. Hal ini dibuktikan melalui hasil kuesioner yang telah disebarkan. Peningkatan tersebut meliputi:

- Terjadi peningkatan persentase kesukaan siswa terhadap pertanian sebanyak 16 %, dimana dari 106 jumlah siswa yang awalnya 80 siswa (75%) meningkat menjadi 97 siswa (91%).

- Terjadi peningkatan persentase keinginan bekerja di bidang pertanian sebanyak 29%, dimana dari 106, jumlah siswa yang ingin bekerja di bidang pertanian sebanyak 65 siswa (61%) menjadi 96 siswa (90%).

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pertanian

No

Hari, Tanggal

Kegiatan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Keterangan

1.

Sabtu, 3 April 2010

Presentasi power point dan penanaman kangkung darat

Untuk memberikan pengetahuan tentang proses tumbuh tanaman dengan mengamati tinggi tanaman kangkung dan sekaligus pengenalan mengenai pupuk kompos.

Yang hadir:

SD N 1= 51 dari 54 siswa

SD N 2= 34 dari 42 siswa

SD N 3= 57 dari 64 siswa.

Dari penjelasan power point yang diberikan, mereka telah mengerti cara menghitung pertumbuhan tinggi tanaman tiap hari, tanaman dapat ditanam dengan baik. Tanaman kangkung yang ditanam dari semua SD berjumlah 78 buah.

Dari siswa yang hadir tersebut dibuatkan kelompok-kelompok untuk memudahkan pengamatan. Satu kelompok yang terdiri 4-5 orang, yang memelihara dan mengamati 2 tanaman kangkung dalam polybag. Sebelum menanam mereka dikenalkan dengan pupuk kompos, yang kemudian dengan dosis 50%x50% dicampur dengan tanah. Siswa yang tidak hadir masuk dalam kelompok-kelompok yang sudah ada. Siswa yang tidak hadir disebabkan karena siswa mengikuti upacara keagamaan (mejaga-jaga)

2

Sabtu, 10 April 2010

Penanaman Ubi dalam pot yang digantung.

Untuk mengenalkan siswa tentang berbagai manfaat tanaman ubi, serta cara penanaman yang baik dan benar.

Tanaman dapat ditanam dengan baik, ubi yang ditanam 78 ubi dengan tiap kelompok mendapatkan 2 pot.

Siswa yang hadir:

SDN1= 47 siswa

SDN2= 39 siswa

SD3= 58 siswa

Pada pertemuan pertama, keadaan kangkung pada minggu kedua mengalami kematian, hanya 4 kelompok tanamannya masih hidup. Hal itu dibuktikan karena hanya 4 kelompok yang membuat laporan pengamatan tinggi tanaman. Penyebab matinya tanaman kangkung tersebut karena tanaman kangkung diganggu oleh ayam yang ada di sekitar sekolah. Selain itu, adanya gangguan dari siswa lainnya. Informasi tersebut didapatkan dari pemberitauan para siswa.

3

Sabtu, 17 April 2010

Pengenalan tanaman TOGA dan penanaman tanaman TOGA yang di bawa oleh siswa.

Untuk mengenalkan berbagai jenis tanaman obat serta manfaatnya.

Siswa tidak keberatan untuk membawa tanaman obat yang ada di rumah mereka bahkan ada siswa yang membawa lebih dari 1 tanaman obat. Tanaman obat yang berhasil ditanam adalah

SDN1= 20 Buah dengan siswa yang hadir sebanyak 41 siswa.

SDN2=17 Buah dengan siswa yang hadir 34 siswa.

SDN3= 28 Buah dengan siswa yang hadir 58 siswa.

Tanaman ubi yang ditanam minggu sebelumnya sebagian besar hidup

Pada penanaman ubi minggu lalu, banyak tanaman yang berhasil hidup. Tetapi ada beberapa tanaman yang mati, disebabkan karena mereka belum mengerti tentang cara penyiraman yang baik sehingga tanaman mereka mati oleh kelebihan air. Untuk itu, tanaman-tanaman yang mati diganti dengan tanaman lain seperti pare, yang bersifat merambat sehingga indah untuk menjadi tanaman gantung yang menambah kehijauan sekolah.

1 siswa membawa 1 jenis tanaman toga. Tanaman toga yang mereka bawa berbagai macam jenisnya, ada jenis temu-temuan, lidah buaya, cocor bebek, kumis kucing, dan sambiloto. Toga tresebut ditanam di kebun sekolah sesuai dengan saran dari Guru pendamping.

Tujuan melibatkan siswa unutk membawa TOGA walaupun kami sudah menyediakan unTuk meningkatkan keterlibatan aktif siswa dalam mengenal TOGA.

4

Sabtu, 24 April 2010

Penanaman TOGA dengan menanam tanaman obat jenis temu-temuan disertai dengan presentasi tentang perbanyakan tanaman dan fotosintesis.

Untuk mengenalkan berbagai jenis tanaman obat serta manfaatnya yang mana tanaman obat tersebut dapat diperbanyak dengan berbagai cara.

Semangat mereka dalam mengikuti ekstrakurikuler sangat antusias. Tanaman obat yang ditanam sebelumnya tumbuh dengan baik. Begitupula ubi yang ditanam minggu lalu tumbuh baik. Siswa yang hadir pada hari ini:

SDN1= 43 siswa

SDN2= 34 siswa

SDN3= 54 siswa

Dengan bibit yang ditanam sejumlah 100 bibit untuk semua sekolah.

Tanaman obat minggu sebelumnya tumbuh baik karena mereka sudah dapat memelihara tanaaman dengan baik, dengan penyiraman yang baik pula. Selain itu, tanaman obat tersebut gampang beradaptasi dengan lingkungan.

5

Sabtu, 1 Mei 2010

Melakukan penanaman ketela pohon dan tanaman hias.

Untuk memanfaatkan lahan kosong dan kering yang ada di sekolah, guna meningkatkan kualitas tanah yang ada selain itu tanaman ketela yang tumbuh dengan baik dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah.

Tanaman yang di tanam sekitar kurang lebih 60 buah dengan bibit yang di bawa oleh siswa. Dalam menanam mereka sudah mengetahui cara menanam ketela yang baik dan benar. Siswa yang hadir:

SDN1= -

SDN2= 34 siswa

SDN3= 58 siswa

SDN1 tidak melakukan ekstrakurikuler karena mereka sedang menghadapi praktek ulangan sekolah. Sedangkan pihak SDN2 dan SDN3 belum melakukan praktek ulangan sekolah.

6

Sabtu, 5 Mei 2010

Menyebarkan kuisioner dan mengamati tanaman yang mereka tanam

Untuk mengetahui perkembangan tingkat kesukaan siswa mereka terhadap pertanian

Tingkat kesukaan terhadap pertanian meningkat kurang lebih 20% dan meningkatnya keinginan sisawa bekerja di bidang pertaian dari 2,68% menjadi 4,46%

Hasil tersebut didapatkan dari penyebaran kuisioner yang disebarkan pada tanggal 3 April dan 8 Mei 2010.

7

Sabtu, 5 Juni 2010

Pertemuan terakhir

Untuk memberikan kenang-kenangan dan pembagian tanaman anggrek pada sekolah dan para siswa yang telah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

-

Pemberian kenang-kenangan pada masing-masing sekolah berupa plakat, tanaman anggrek dan tempat sampah. Diberikan pula buku tulis pada masing-masing siswa.

VI SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Adapun simpulan dari kegiatan ekstrakuler yang telah lakukan antara lain;

a. Terjadi peningkatan persentase kesukaan siswa terhadap pertanian sebanyak 16%

b. Terjadi peningkatan persentase keinginan bekerja di bidang pertanian sebanyak 29%

c. Siswa SD sudah mengetahui dan mempraktekkan cara menanam yang tepat.

2. Saran-saran

a. Perlu keberlanjutan pemberian ekstakurikuler pertanian untuk meningkatkan dan menjaga minat siswa menekuni bidang pertanian kelak.

b. Perlu pemberian ekstakurikuler di sekolah lainnya agar semakin banyak siswa yang tertarik pada bidang pertanian.

c. Perlu pemberian ekstrakurikuler pertanian dijenjang yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA.

LAMPIRAN

BIODATA KETUA

Nama :Ayu Rahmawatiningsih

Nim : 0805105008

Jurusan :Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Semester : III

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat :DesaTangkas, Klungkung

TTL :Klungkung, 2 Juni 1990

Email : yura_agro@yahoo.co.id

Hobby :Nonton

Telp : 081999851345

Denpasar, 9 Juni 2010

( Ayu Rahmawatiningsih)


BIODATA ANGGOTA

Nama : I Made Angga Prayoga

Nim : 0809005012

Fakultas :Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Semester : III

Angkatan : 2008

JenisKelamin : Laki-laki

Alamat :Jalan Sedap Malam 3, Gang Ratna 20x No,1 Denpasar

TTL :Asahduren, 23 September 1990

Email : anja_yoga@yahoo.com

Hobby : Travelling

Telp : 085237012045

Denpasar, 29 Juni 2010

(I Made Angga Prayoga)

BIODATA ANGGOTA

Nama : Ni Putu Widyami Yanthi

Nim :0715351028

Jurusan :Fakultas Ekonomi Ekstensi Universitas Udayana

Semester :V

Angkatan : 2007

JenisKelamin : Perempuan

Alamat :Jalan Palapa XIII No 15 Denpasar

TTL :Singaraja, 27 Februari 1989

Email : dyami_yanthi@yahoo.com

Hobby :Menari

Telp : 087860819827

Denpasar, 29 Juni 2010

(Ni PutuWidyamiYanthi)


Biodata Dosen Pendamping

Nama : Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP

NIP : 131771914

JabatanStruktural :Sekretaris Laboratorium Penyakit Tumbuhan

JabatanFungsional : Lektor Kepala

Pangkat : Pembina 1/IVb

Alamat : Kerobokan, badung

Kantor : Fakultas Pertanian Unud.

Denpasar, 29 Juni 2010

(Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP)

NIP. 196210091988031002